Makalah Penerapan metodologi studi islam seiring perkembangan zaman

 

Makalah Penerapan metodologi studi islam seiring perkembangan zaman

Pendekatan metodologi studi islam

Penerapan metodologi studi islam seiring perkembangan zaman

Farida arsita(55)

Institut agama islam negeri (IAIN) metro lampung

 

Abstrak

Indonesia adalah Negara yang majemuk karena banyak akan keragaman suku, ras dan golongan. Kemajemukan ini patut untuk disyukuri karena Tuhan menciptakan manusia dengan banyak perbedaan.Namun demikian, perbedaan itu justru menjadi sebuah alasan perpecahan yang membuat bangsa saling menghina karena pendapat yang tidak sesuai dengan pola pikirnya.Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling tenggang rasa, sehingga tidak terjadi gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.Toleransi adalah jawaban dari bentuk perselisahan yang terjadi. Toleransi bukan tidak mempertahankan pendapatnya tapi, suatu cara untuk menghargai dan tenggang rasa kepada sesama. Kebanyakan sebab dari perselisihan berasal dari suatu golongan agama yang memicu banyak konflik di Indonesia.

Kata kunci : Toleransi, kemajemukan, golongan agama.

 

PENDAHULUAN

Pandangan toleransi banyak dilatarbelakangi oleh makin meruncingnya masalah pertikaian di Indonesia. Masalahnya cukup beragam mulai dari kecurigaan terhadap kelompok tertentu hingga para pemeluk agama yang memandang rendah agama lain. Dalam pancasila sila yang pertama sudah jelas bahwa Indonesia menghendaki bangsa yang memiliki agama yang sudah diakui menurut undang-undang.Pemeritaah juga sudah menjamin tentang keberagaman agama yang ada di Indonesia.Perbedaan agama seharusnya mampu membuat bangsa Indonesia memiliki sikap saling menghargai dan menghormati yang sangat melekat, bahkan bangsa lain tidak dapat mengadu domba bangsa Indonesia.Sikap rukun antar agama harus tetap dijaga, jangan sampai Negara yang sangat kita cintai ini merosot karena suatu perbedaan. Bahkan, teknologi yang sering kita gunakan dapat menjadi mata pisau yang sangat tajam hingga melukai golongan lain. Isu-isu yang beredar harus disaring kebenarannya dan tidak menimbulkan salah penafsiran yang terus berkembang saat ini.Tulisan ini akan membahas tentang toleransi umat beragama yang ada di Indonesia. Masalah pokok dalam penelitian ini di mulai dari latar belakang masalah yang menunjukkan bahwa konsep toleransi antar umat beragama sebagai faham baru mempunyai implkasi yang sangat besar terhadap peningkatan kerukunan umat beragama, namun juga mampu menimbulkan konflik yang sangat besar pula, sehingga perlu dikaji lebih lanjut berhubungan dengan toleransi antar umat beragama.

PEMBAHASAN

Sebelum kita mengenal lebih jauh tentang toleransi umat beragama, ada baiknya tahu apa itu metodologi studi islam. Metodologi studi islam (MSI) atau dirasah islamiyah (DI) merupakan, sepintas lalau yakni disiplin ilmu baru dalam kurikulum Nasional Program Strata Satu (S1) pada Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) seperti pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) di perguruan tinggi Islam seluruh Indonesia.Istilah metodologi berasal dari bahasa Yunani, yakni methodos dan logos. Methodos yaknicara, kiat, dan seluk beluk, sebab yang berkaitan dengan upaya menyelesaikan sesuatu, sedangkan logosmemiliki arti ilmu pengetahuan, carawala, dan wawasan.[1]Jadi, Metodologi studi islam sendiri adalah cara menyelesaikan masalah dengan pembelajaran Islam. Sub kajian dari Metodologi Studi Islam sendiri berkenaan tentang cara untuk mendapatkan jawaban dari sebuah penelitian yang berdasarkan nilai-nilai keislaman. Dasar pengetahuan ini harus bisa dilakukan oleh seluruh mahasiswa di bahan dasar suatu penelitian yang berdasarkan pembelajaran islam.

Pemanfaatan Metodologi berangsur-angsur mulai mengalami kemunduran mengingat perkembangan zaman. Masyarakat hanya diberikan bentuk praktis dari sebuah permasalahan tanpa menelaah terlebih dahulu masalah yang diterimanya bahkan cara menghadapi masalah tersebut. Padahal, bukan hanya masalah yang secara konkret dapat dilakukan masalah sederhana sekalipun dapat ditelaah dengan mudah.

Berbagai gagasan untuk sutu pengembangan wacana agama dan sains selanjutnya mengupayakan pengembangan wacana agama dan sains ke depan, berikut langkah yang patut untuk dipertimbangkan,baik oleh ilmuwan agama maupun sains.[2]Inilah yang menjadi sebab pengembangan wacana keagamaan begitu penting. Pembelajaran sains akan lebih efesien dan tidak menyimpang jika menggunakan wacana agama yang menguatkan.

1.      Pendekatan normatif

Perlu diingat bahwa Metodologi ini penting bagi seluruh aspek kehidupan di masyarakat.Mulai dari landasan dasar masalah  pun berasal dari cara mengerti dan cara untuk mengambil manfaat dari setiap masalah yang ada. Agama dituntut untuk menjawab pemahaman agama yang telah berkembang dengan pendekan teori normatifserta dengan pendekatan lain yang berkonsep menjawab permasalahan yang ada. Nyatanya, agama memiliki nilai kebenran yang sesungguhnya.

Dengan bertambahnya keilmuan yang ada pada seorang individu dapat menyebabkan agama Islam menjadi suatu sistem budaya, peradaban, golongan politik himgga ekonomi.[3]Inilah sebuah tuntutan yang harus dilakukan mengingat semakin dewasa ini menjadikan agama sebagai hal yang sangat berpengaruh untuk sistem yang ada di Indonesia.

Pendekatan normatif yang mengacu pada persamaan antarumat beragama dan perantara dengan khazanah pemikiran.Berbagai sekte di Indonesia dapat menjadi contoh dari pendekatan normatif ini.Penelitian yang mendalam telah menjawab bahwa intern umat beragama masih menjadi suatu hal yang biasa di ranah masyarakat saat ini.

Dalam suatu pemikiran yang menganggap dirinyalah paling benar dengan menggunakan simbol-simbol dan begitu fanatic (mempertahankan keyakinannya) serta menganggap perspektif pihak lain itu salah. Demikian juga, pihak lain yang menganggap dirinyalah paling benar dan pihak lain salah. Ini adalah keadaan saling menyalahkan keyakinan orang lain, dan menutup diri dari pengaruh luar. Pemikiran ini hanya akan memisahkan dan tidak akan terpusat. Pengamat agama menyatakan bahwa pemikiran ini tidaklah kondusif untuk melihat berbagai agama yang seharusnya saling ramah dan bersahabat.

Ciri suatu teologi masa kini adalah sikap kritis yaitu dapat memahami masalah dan dapat pula melihat seberapa besar masalah tersebut.Teologi menjadi sikap kritik, berarti dapat mengungkapkan berbagai kecenderungan dalam institisi agama yang dapat menghambat panggilannya, menyelamatkan manusia dan kemanusiaan.[4]Sikap kritis ini harus dapat membuat masyarakat lebih mengetahui tentang masalah yang menimpa dan dapat mengerti situasi yang didapat saat ini.

Mempertahankan norma yang baik dan dapat menjadi acuan dalam berbagai hal. Norma pun ada yang tertulis dan tidak tertulis.Norma yang tertulis biasanya ada pada peranan hukum di Indonesia.Norma ini wajib ditaati bahkan menjadi sumber hukum pidana yang ada di Indonesia. Sedang norma tidak tertulis biasanya ada pada kehidupan masyarakat di Indonesia. Norma ini memang tidak mengikat namun, dapat menjadi fenomenal dan menjadi bahan pengucilan di beberapa masyarakat di Indonesia.Peran masyarakat yang selalu memberikan dampak yang begitu besar akan membuat efek jera saat melakukan hal-hal yang dilarang lainnya. Penerapan norma ini banyak dilakukan oleh bangsa maju, karena mereka sadar hukum masyaraka jauh lebih menyakitkan ketimbang dengan hukum yang ada.

2.      Pendekatan antropologis

Pendekatan selanjutnya menggunakan cara praktiknya yang terus menjamur di masyarakat. Cara ini memakai pemahaman agama secara langsung.Ini adalah pendekatan yang menekankan pada praktik yang sesuai dengan kaidah agama dan menimbulkan kesimpulan yang dapat diambil sebagai acuan dalam pengamatan.Pendekatan antropologis sendiri adalah pendekatan dengan sesama manusia baik yang kaya maupun miskin.Umumnya pendekatan seperti ini lebih disukai oleh kalangan miskin Karena dapat ditujukan untuk menyejahterakan masyarakatnya.

Dengan cara pendekatan ini, kita dapat melihat bahwa agama dapat berhubungan semangat kerja dan dapat memberikan yang terbaik untuk pekerjaannya. Ini akan membuat orang lain untuk membuka kembali keinginannya untuk membangun etos kerjanya dengan membuka kembali pemikiran terhadap agama. Bahkan, perkembangan ekonomi dapat terbentuk karena adanya sikap etos kerja yang baik.

Pendekatan kepada sesama manusia juga akan memberikan warna baru dalam organisasi yang ada. Menjadikan suatu organisasi sebagai wadah dalam memberikan pemikirannya tentang sebuah perkembangan agama dalam ruang lingkup tersebut. Etos kerja juga sangatlah diperhatikan dan diperlukan dalam sebuah organisasi, karena organisasi tidak akan menerima setiap individu yang mempunyai kebiasaan kerja yang tidak di siplin dan tidakn dapat dipertanggungjawabkan.suatu pengalamanlah yang akan membuat diri kita dewasa dan membuka dunia.

Pendekatan antropologis lainnya adalah pendekatan yang berhubungan antara agama dan Negara.pembahasan ini selalu menjadi bahan perbincangan banyak orang karena aspek yang di bicarakan sangatlah menarik, seperti sistem pemerintahan Negara turki yang memisahkan pemerintahannya dengan agama. Turki memilih ini karena banyak Negara Eropa yang sukses dengan pemerntahannya tanpa mencampuradukkan agama dengan pemerintahan.Ini mulai terjadi dibawah kekuasaan Raja Mustafa Kemal Attaturk.

Hubungan positif antara masyarakat dan agama menjadi peran penting dalam studi pendekatan ini. Dengan cara ini, diharapkan agama dapat menjadi fundamental dari segala bentuk fenomena kehidupan saat ini. Memahami agama secara lebih kompleks, bukan hanya dari kulitnya saja melainkan bisa memperdalam hingga ke pusat agama itu sebenarnya. Dalam agama islam bukan hanya hubungan baik kepada Allah yang harus dapat dilakukan namun juga hubungan sesama manusia harus dapat berjalan dengan baik. Hubungan muamalah harus tetap dilakukan mengingat manusia bukan hidup secara individu saja, melainkan harus dapat bersinergi dengan individu lain. Itulah islam rahmat untuk alam semesta.

Jika sejarah telah memberi gambaran kepada manusia saat ini untuk berfikir lebih cerdas dan dapat menampung pemikiran yang telah disiapkan dengan matang bahkan mempunyai fondasi yang kuat dalam berpendapat.Menjadikan pengalaman dimasa lalu adalah hal terbaik dalam setiap pembelajaran kehidupan.Sebuah metode pendekatan antar manusia untuk menciptakan hal-hal yang mengesankan dapat berfikir secara kreatif. Pembaharuan harus memiliki latar belakang yang kuat sebab akan hancur dalam sekejap jika tidak memiliki sifat yang matang.

3.      Pendekatan sosiologis

Pendekatan studi islam juga mencakup pendekatan sosiologi, yakni pendekatan yang mengajarkan hidup bersama masyarakatdan dapat berinteraksi dengan baik. Sosiologi akan membahas tentang struktur dari bagiaan masyarakat yang ada. Karena dalam hidup ini semua harus dilakukan secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.Agama juga berperan pentin dalam setiap ranah kehidupan masyarakat. Hubungan muamalah misalnya, harus berdasarkan sikap saling suka sama suka demi mencapai kesepakatan yang diinginkan.

Dalam sebuah pendekatan terdapat banyak hal yang dapat dibahas salah satunya pendekatan kepada masyarakat yang heterogen di Indonesia yakni cara menyelesaikan masalah yang menghendaki perbedaan yang tetap berpegang teguh tanpa menghiraukan pendapat pihak lain. Dalam konteks interaksi antar agama, mencakup masyarakat Indonesiayang  dikenal memiliki sistem nilaitersendiri sehingga dapat melakukan toleransi dengan berbagai macam bentuk beragamnya kebhinekaan yang ada dalam masyarakat.[5]Kebhinekaan di Indonesia dapat menjadi keberagaman ditengah situasi yang tidak menentu.Ini karena Indonesia memiliki suku yang beragam dan bukan tidak mungkin akan terjadi integrasi dalam bidang apapun. Misalnya, agama yang ada di Indonesia dapat menjadi pemicu lahirnya oknum yang akan membut kekacauan yang ada di Indonesia.

Kerukunan umat beragama juga menjadi elemen penting dalam bangsa dan Negara.Setiap orang menginginkan kerukunan yang mengarah dengan baik dengan pertimbangan dari masyarakat.Peran masyarakat sangatlah urgen dan harus bersifat transparan kepada siapapun.Masyrakat menjadi peran utama tegaknya kerukunan di Indonesia sebab tanpa adanya masyarakat yang memiliki kesadaran yang tinggi pada hukum tidak akan dapat terbentuk sebuah Negara yang mempunyai kerukunan yang tinggi untuk integritas suatu Negara.

Begitu pentingnya kerukunan hidup umat beragama dalam upaya untuk pembangunan bangsa, hal ini dikarenakan masyarakatlah yang memmunyai rencana, melaksanakan, hingga merasakan hasil pembangunan tersebut.[6]Masalah yang sering muncul adalah masalah yang kecil dan sepele hingga kemudian memuncak manjadi yang lebih besar lagi hingga menyebabkan bentrokan antar umat beragama.Jika sudah yang demikian, pemerintah dituntut untuk mangkondusifkan segala bentuk kekerasan yang ada.

Sikap bangsa yang saling terbuka terhadap masalah siapapun juga tidak dapat dibenarkan karena dapat memberikan rasa saling tidak suka bahkan saling membenci di negara ini.Yang baik belum tentu dianggap baik oleh seluruh masyarakat, karena perbedaan pendapat yang menimbulkan perpecahan.Seperti kata pepatah tidak baik terlalu dekat dengan siapapun ataupun membenci orang dengan sangat. Keterbukaan untuk menjadi bangsa yang transparan , tidak ada yang ditutupi atau bahkan menjadi rahasia dikalangan masyarakat. Peran Pemerintah juga sangat diharapkan karena masyarakat perlu sebuah lembaga yang bersifat netral dalam melakukan sesuatu apalagi berhubungan dengan sikap yang saling membenci antar golongan tertentu.

Perbedaan yang sering muncul di Indonesia adalah perbedaan umat beragama yang menganggap bahwa agamanya paling benar diantara yang lain. Pemikiran ini sangatlah tidak dibenarkan karena akan sangat mengganggu pihak lain atau bahkan menimbulkan perpecahan yang meruncing diantara beberapa pihak . Setiap individu memang berhak menyatakan kefanatikannya kepada agamanya, namun mengganggu ketentraman pihak lain juga tidak dapat dibenarkan. Menjadikan suatu perbedaan sebagai suatu yang patut disyukuri adalah cara untuk mengaplikasikan toleransi dengan sebaik mungkin.

Prinsip kebersamaan di Indonesia berkembang pesat, mulai dari gotong royong membangun rumah hingga dalam rangka membuat acara peringatan tertentu.Namun, prinsip ini seperti telah ditelan zaman karena banyak orang yang bersikap acuh kepada sesama.Inilah yang membuat interaksi antar masyarak menjadi renggang dan dapat memicu terjadi perbedaan.Meskipun memiliki kefanatikan yang mendalam terhadap keyakinan diperbolehkan, ini tidak dapat dibenarka karena akan terjadi ketimpangan sosial dan menjadi jurang pemisah yang makin dalam.

Persoalan kerukunan ini banyak menimbulkan suatu masalah kecil yang memucak hingga terus menimbulkan perselisihan.Emosi yang tidak dapat terkendali padahal masalah yang diterima tidak sebanding dengan perbuatannya. Memilih menghargai justru lebih baik karena telah memberikan kesempatan pihak lain untuk mempertahankan keyakinannya. Pemahaman yang terus dipupuk dan dijaga akan membuat pemikiran tidak sempit dan menyudutkan pihak lain. Pendekatan studi islam juga akan berjalan dengan konsekuen dan transparan serta tidak menyakiti pihak manapun.

Membaur tanpa batas juga tidak dapat dibenarkan karena keyakinan seseorang tidak dapat diganggu gugat apalagi ditolerir oleh siapapun.Memberi kebebasan dalam agama contohnya, semua bisa mrmbaur namun jika telah bersangkutan pada hal-hal tentang ibadah itu tidak dapat ditoleransi.Pendekatan sosiologis mengajarkan bahw agama dapat dipahami dengan mudah,karena agam juga berperan untuk kepentingan sosial.Salah satu pentebab kemakmuran suatu bangsa dan kesengsaraan dapat dilihat dari sejarah sosiologi pada saat agama itu pertama kali ada.

Perkembangan islam banyak terjadi di pulau Jawa, ini karena kondisi yang memungkinkan untuk para ulama mengembangkan islam di pulau ini. Kekhasan dari masyarakat di pulau ini ada pada kemampuannya yang terus menggunakan model penggalan islam Jawa yang masih bertahan hingga saat ini, misalnya penanggalan saat puasa ramadhan, penanggalan Idul fitri serta Idul adha.[7]Penanggalan ini menjadi suatu warna yang dapat memperkaya suatu peradaban dan juga menjadikan sikap membaur di pulau Jawa.

4.      Pendekatan filosofis

Pendekatan filsofis juga termasuk Metodologi Studi Islam. Pendekatan ini akan membuat rasa cinta pada kebenaran yang ada. Mencari sesuatu yang dasar dan menjadikannya suatu pendekatan, berfikir secara dalam dan mendapatkan hikmah dari pendekatan tersebut.Berfikir dengan cara ini dapat membuat seseorang mengenal agama mulai dari dasar hingga yang kompleks sekalipun. Harus mendalam agar tidak salah persepsi dalam melakukan hal-hal agama.

Demikian membaca kisah para Nabi terdahulu juga harus menggunakan pemikiran filsafat karena harus tau sebab dari Nabi tersebut diturunkan.Mengambil hikmah yang terjadi dari berbagai sumber dan menelah makna yang dapat diambil dari kisah yang telah disebutkan. Kisah Nabi yusuf yang digoda oleh wanita bangsawan, Zulaiha menggambarkan nya secara lahir dan batin. Secara lahir ditunjukkan dengan wajah beliau yang tampan dan disukai banyak orang sedangkan secara bathin dapat menunjukkan sikap yang menjauhi maksiat. Ini adalah cara untuk selalu mengajak pada amal ma’ruf nahi munkar, dan tidak menjadi kebosanan saat beribadah. Manusia tidak akan merasa salah jalan dan tidak merasa mendapatkan apa-apa sebab sudah mempelajari tentang kebenaran agama yang sudah menjadi kepercayaannya.

Pandangan teologi ini bukan berarti menyepelekan bentuk dari agama melainkandapat membuka jalan hikmah yang sesungguhnya.Pemikiran yang mengedepankan akal dan diimbangi dengan agama menurut Islam, dengan pola pikirnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.Namun demikian, banyak masyarakat yang tidak mengetahui tentang pendekatan ini dan hanya mendengar tanpa memahami dari segi masalah yang terjadi.Pemahaman yang baik dan dapat memberikan kesimpulan serta memenuhi segala aspek kehidupan yang ada di Indonesia yang memudahkan penyelesaian masalah yang ada.

Metode pendekatan ini masih banyak yang tidak menerima apalagi mempraktekkan dengan sepenuh hati.Banyak mahasiswa yang melakukan belajar pendekatan ini, namun hanya sebatas pada tugas yang diberikan dosennya. Itu karena pengalaman yang belum pernah didapatkan terlebih mahasiswa sekarang hanya berfikir praktis dan tidak ingin mengetahui akibat serta sebab yang akan menimpa.

5.      Pendekatan historis

Sesuai dengan namanya yaitu historis yang berarti pendekatan berdasarkan sejarah.Ilmu ini akan membahas tentang suatu kejadian yang benar ada dan telah memberikan gambar pada masa itu. Apa yang salah jika belajar dari masa lalu yang telah dilalui banyak dari manusia di muka bumi ini. Tugas kita untuk tidak melakukan kesalahan yang telah di perbuat oleh orang-orang terdahulu.Sejarah tidak sepenuhnya mutlak menjadi bagian dari kemajuan dari perkembangan zaman melaikan ada juga yang meleset menuju kemunduran.

Pendekatan ini sangat berguna untuk memahami agama karena secara tidak langsung sejarah memberikan dampak yang terbaik sebelum mengambil keputusan.Masyarakat Indonesia sendiri sangat percaya pada kekuatan cerita ataupun sejarah yang terus di ceritakan hingga saat ini.Ini karena Indonesia masih percaya pada mitos-mitos yang beredar hingga membuat masyarakatnya tidak berani melanggar hal-hal yang sudah menjadi tradisi turun temurun.Sebenarnya tradisi pun belum tentu mengarahkan yang lebih baik justru terkadang membuat terjebak dalam situasi yang sulit antara meneruskan tradisi atau meninggalkan begitu saja.

Agama sendiri harus dapat memberikan manfaat dan historis yang dapat dipercaya oleh siapapun juga. Adapun konsep dari pendekatan sejarah yakni mampu memberikan kontribusinya sebagai makhluk Allah yang akan terus diberi akal untuk berfikir serta mencari tahu dan memahami sejarah bahkan detik demi detik yang terjadi saat ini.Sementara itu, suatu konsep tersebut haruslah dapat menjadi rujukan dan memuat isi yang kompleks.Pendekatan historis ini dapat memberikan wadah baru untuk mengingat kembali sejarah yang ada.Bahkan, untuk mempertebal rasa yakin kita untuk selalu belajar kembali menata Islam yang sesungguhnya.

Secara tidak langsung kita dapat mengenal apa yang terjadi sebelum kita lahir dan dapat menjadikan sebuah pembelajaran dan juga sebagai bahan masa lalu yang bisa dijadikan referensi. Mendapatkan hikmah dari sejarah dapat memberikan khazanah baru dan mungkin dapat menginspirasi kaum muda yang sedang membutuhkan banyak motivasi.Khazanah Islam tentulah banyak dan dapat menjadikan pendekatan histori yang dapat diakui kebenaranya. Bukan tidak mungkin, pendekatan histori dapat punah  karena banyak nya masyarakat yang tidak tau ataupun bersikap acuh terhadap perubahan yang ada. Jadilah seseorang yang meek akan dunia dan mengetahui banyak sejarah yang ada.

 

Pendekatan sejarah dapat diketahui biasanya di dalam buku yang menerangkan tentak peristiwa-peristiwa yang terjadi selama ini.Buku menjadi referensi yang mutlak dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya hingga memperoleh hasil dan manfaat yang diinginkan.Mampu berfikir secara rasional maupun irrasional karena belum tentu semua sejarah dapat di tentukan dengan sebuah kenyataan yang ada.Adapula sejarah yang tidak dapat dijelaskan dengan akal karena itulah keyakinan seseorang harus kuat untuk memahami sikap yang ada.

Menjadikan sejarah sebagai cara mengantisipasi diri agar tidak terjebak dan bisa melakukan sesuatu yang salah. Masalalu bukanlah hal yang salah, melainkan salah satucara kita menyelesaikan dan dapat memberikan pengalaman yang tidak akan ternilai sebelumnya. Pendekatan seperti ini akan membuat manusia lebih berfikir dewasa dan mengerti apa arti hidup sebenarnya. Memperkaya sejarah bukan tentang melakukan banyak pertumpahan darah di negeri ini, melainkan cara melakukan perubahan ke arah yang baik dan memiliki suatu alasan untuk melakukannya.

Melalui hal ini, seseorang dapat masuk kedalam situasi yang benar adanya dan waktu yang sudah benar aslinya.Inilah yang membuat seseorang dapat yakin dengan keyakinannya pada agamanya tersebut.Ini dapat dilakukan dengan selalu membaca pengetahuan apalagi Alqu’an yang termasuk sumber terpercaya. Bukan hanya sekedar cerita melainkan menjadi suatu pembelajaran bahkan sikap kita saat akan melakukan sesuatu. Pernyataan ini seharusnya dapat digugat karena tidak sesuai dengan fakta yang ada.untuk itu, diperlukan pendekatan yang dapat membuka pemikiran mereka yang masih menggunakan jahiliyah tanpa mengedepankan fakta yang sebenarnya.

6.      Pendekatan kebudayaan

Kebudayaan sendiri adalah kepercayaan manusia yang telah melekat dan tidak dapat dilepaskan begitu saja karena mempunyai hal yang sangt berarti untuk kehidupannya. Menurut ilmu pendekatan kebudayaan ini keseluruhan yang sangat menyeluruh dengan melihat peristiwa yang terjadi, baik sebab maupun cara menyikapi dari setiap masalah. Cara mengajak untuk tetap pada pendekatan ini dengan tetap mempertahankan kebudayaan namun jika tidak sesuai dengan norma agama hendaklah dapat menjauhinya.Kebudayaan sendiri bukanlah acuan melainkan suatu pendekatan karena pada dasarnya kebudayaan di Indonesia mengajak kepada hal-hal yang baik dan dapat diterima dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Kebudayaan ini dapat memberikan cara kepada manusia untuk mengolah hasil pemikirannya. Membuka banyak pemikiran agar tetap menjaga bahkan melestarikan budaya yang akan mendekatkatkan menuju masyarakat yang punya kepekaan dalam menghadapi banyak budaya di Indonesia. Pada dasarnya, metodologi untuk menjadi dasar dalam sebuah pembuatan keputusan yang berdasarkan pemikiran yang dapat    dipertanggungjawabkan oleh banyak orang.

Keragaman menjadi tolak ukur sebagai bangasa yang besar untuk menghargai segala bentu perbedssn yangada di Indonesia.Masyarakat harus memiliki sikap tanggap terhdap arus globalisasi pada dewasa ini dan dapat menjadi benteng ditengah perkembangan zaman yang makin tua.Keunikannya membuat nilai tersendiri untuk masyarakat yang mengamalkannya.Agama yang disertai dengan pedoman agama yang baik memungkinkan untuk menjadi pribadi yang dapat melestarikan agama sesuai agama dan keyakinannya.Setidaknya ini dapat menjadi awal lahirnya sesuatu yang baru untuk mencapai perubahan yang dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Kaum pemuda harus menjadi suatu perubahan mencapai peradaban yang akan menggemparkan dunia juga diperlukan rasa tanggung jawab dan punya kesadaran yang tinggi bagi seluruh masyarakat. Suatu kebudayaan yang besar dari warga-warganya yang memiliki rasa tanggungjawab yang besar pula terhadap kebangkitan suatu kebudayaan yang mencapai tingkat kemajuan dalam islam.

Pengklasifikasian pendekatan metodologi studi islam seharusnya dapat menjadi referensi dapat mengidentifiksikan hal-hal yang mengenai pendekatan yang bersifat universal dan khusus. Pemahaman yang akan seluruh masalah mengenai pendekatan studi islam. Pendekatan harus menjadi dasar sebuah pengembangan agama yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah metodologi yang akan membuka pemikiran banyak orang, bukan mengubah melainkan menjadi tolak ukur yang harus dibayar dalam mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.

Unsur dari pendekatan metodologi islam harus memberikan dampak yang baik dan bermanfaat untuk seluruh elemen masyarakat. Bukan hanya seorang mahasiswa yang belajar tentang pendekatan ini dikarenakan ada bidang studi yang harus diikuti demi mencapai IPK.Melainkan sebuah harapan untuk menuju kehidupan yang punya arah dengan matang bisa mengetahui jalan keluar dan dapat berguna bagi orang banyak. Kemampuan pendekatan ini memang tidak seluruhnya dapat menjadi patokan dalam melakukan hal-hal yang diinginkan, itu membuat kita lebih menata dan memprioritaskan hal –hal yang mengenai pendekatan studi islam. Penerapan yang seharusnya ada adalah kesadaran yang tinggi akan sebuah tujuan dari metodologi studi Islam sendiri. Kesadaran dapat dibentuk dari seringnya kita melakukan penerapan yang berdasarkan cara untuk menyelesaikan masalah yang ada. Bukantidak mungkin jika masyarakat Indonesia tidak memiliki kesadaran sebab banyak dari mereka yang malas dan bahkan bersikap acuh kepada hal-hal di sekitar mereka sendiri yang seharusnya dapat mereka jadikan pengalaman yang menjadi pembelajaran.

Keadaan yang demikian harus membuka banyak mata di Indonesia untuk lebih memahami arti dari sikap yang ada dan dapat bertanggungjawab dari masalah yang telah terjadi.Tugas para pemudalah yang menjadi pelopor keragaman yang ada di Indonesia.karena kebanyakan orang Indonesia tidak dapat mengerti dan faham dengan masalah yang ada.

Komponen dalam pendidikan islam salah satunya adalah peran guru sebagai pengembang potensi siswa dalam belajar. Guru harus menjadi teman terbaik dalam mengolah pemikiran siswa untuk dapat berkreasi mengikuti segala bentuk pendapat yang ada. Pendidikan guru akan menekankan pada asumsi untuk memberikan pendidikan yang tidak lupa dengan budaya dan pendidikan yang menggabungkan agama di Indonesia. Kemauan yang keras dan kesadaran yang tinggi untuk membuat pendidikan lebih maju diperlukan karena dengan cara itulah pendidikan Islam yang berbasis kearifan lokal dapat di lakukan dengan semaksimal mungkin. Lebih tepatnya, peran guru untuk menggembleng siswanya melalui budaya Nusantara akan membuat siswa lebih dekat mengenal bahkan mempelajarinya. Nusantara memiliki banyak kebudayaan yang akan membuat siswanya memperkaya pengetahuan budayanya. Meskipun berbeda, umumnya suatu kearifan lokal menginginkan untuk menjadi masyarakat Indonesia tidak melupakan atau bahkan tidak mengenal sama sekali tentang kebudayaan agama di Indonesia.

Budaya menjadikan konsep pendidikan yang jauh dari kesan monoton dan tidak berkembang, malahan budaya dapat berkontribusi untuk membangun pendidikan sebagai rasa saling menjaga kearifan yang dimiliki Negara. Kemampuan guru untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan siswanya akan membuat lebih terbuka terhadap segala bentuk pendidikan yang berbasis budaya ini. Kearifan budaya ini juga memberikan dampak untuk mengajarkan Ideologi di Indonesia.Ini untuk menjauhkan dari sikap terorisme dan membuka pemikirannya untuk lebih mencintai tanah airnya.

Pendidikan akan lebih hidup dengan cara mendidik dan mengajar. Mendidik tidak semudah membalikkan telapak tangan karena semua berawal dari awal dan harus diteruskan menjadi sebuah kebiasaan yang mendarah daging. Kebiasaan yang baik akan membuat siswanya faham dan mengerti bahkan dapat mempraktekkan setiap waktu.

Setiap pembelajaran harus mengedepankan pendidikan dan pengajaran yang terus dipupuk hingga dapat tumbuh dengan baik.Pengajar harus mampu mrndeteksi setiap mata pelajaran untuk siswanya dan dapat di mengerti serta harus dapat mengetahui kepribadian siswanya.Jadi, tugas utama seorang guru adalah mampu mendidik dan mengajar dengan baik apalagi dapat menjadi seorang psikolog untuk siswa tersebut.

Mentransfer banyak ilmu harus menjadi keahlian seoran guru karena bukan tidak mungkin seorang guru akan menjadi pembuka jalan bahkan dunia untuk menuntun menjadi seorang yang baik dalam berbagai disiplin imu. Untuk itu, guru harus dapat tampil pada barisan paling depan, baik menjadi pelopor suatu pendidikan bangsa yang sesuai dengan kearifan lokal yang terus dibangun.

Pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal yang termasuk disiplin ilmu yang baru dalam pengembangannya.Negara berani membuat sebuah peraturan yang mengedepankan pada budaya patut diapresiasi. Pengembangkan ini justru akan melahirkan guru dan siswa yang melek akan kebudayaan di Indonesia. Budaya secara umum dan kearifan lokal secara lebih khusus berpengaruh dan turut mewarnai bagaimana meyakini dan bertindak serta menentukan bagaimana pengajaran dan pembelajaran dilaksanakan. Pengajaran yang baik akan membuat  implementasi dari pendidikan islam yang berbasis kearifan lokal dapat terwjud. Tenaga pendidik sudah pasti diperlukan untuk dapat bersaing dengan banyaknya peradaban yang terus mengarah ke globalisasi.

Negara maju sangat memperhatikan kebudayaan dan pendidikannya, seperti di jepang yang tidak ingin budayanya hilang ditengah peradaban masa ini.Itulah sebabnya, kementrian pun selalu mengaitkan pendidikan serta kebudayaan secara bersama-sama. Negara lain hanya mengandalkan kebudayaan yang satu sangat jauh berbeda dengan kebudayaan Indonesia yang banyak dan beragam hingga mencapai puluhan. Inilah yang seharusnya membuat pendidikan dan kebudayaan terus pada taraf pendidikan yang memadai dan dapat menjadi contoh kebhinekaan kita. Karena perbedaan bukan berarti harus membedakan suatu kebudayaan yang sudah menjadi jiwa bangsa, melainkan dengan kebudayaan yang mendalam akan menjadi pemikiran kita terbuka bahkan dapat menghargainya.

Penerapan ilmu ini sangatlah penting diajarkan apalagi pada pendidikan yang masih bersifat dasar karena akan membantu untuk tidak melupakan keluhannya sebagai Indonesia yang sangat kaya dengan kebudayaanya. Indonesia menganut agama sesuai dengan keyakinannya, dan kebanyakan dari agama tersebut adalah islam.jadilah agama yang menjadi pelopor untuk bisa menargetkan sesuatu yang tidak tergerus oleh zaman sekalipun harus benar-benar mempertahankannya.Setiap lembaga memberikan hak untuk berpendapat bahkan berkreasi sesuai dengan pemikiran yang ada asalkan tidak menyimpang jauh dari sumber yang ada.

Dalam penerapannya, dibutuhkan unsur-unsur yang dapat mendukung terwujudnya kearifan lokal yakni sikap terbuka kepada sesama dan juga toleransi yang terus digali. Karena tanpa sikap saling terbuka akan membuat hidup lebih mempunyai banyak pengalaman yang dapat terus dilakukan demi sebuah tujuan bersama. Kerukunan mampu bersaing dengan segala bentuk situasi karena harus dituntut untuk berhasil dalam menghadapi setiap jenjang pendekatan  Islam yang ada. Sikap toleransi juga sangat dibutuhkan dalam pengkajian ini karena seluruh elemen harus bisa menghargai segala bentuk perbedaan yang ada saat ini.Adapun kendalanya yaitu oknum yang tidak bertanggung jawab dengan kegiatan dan malah mempergunakan hal-hal yang salah serta tidak memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi sebagai bangsa yang yang punya banyak budaya.Pengembangan kaekter yang ada harus terus dibina untuk mencapai tingkat yang diinginkan. Menjadikan semua sebagai salah satu cara mengedepankan Islam yang dapat bermanfaat apalagi dalam bidang pendidikan.

            Islam sendiri sangat membuka diri terhadap kearifan lokal yang ada di Indonesia karna sama-sama dalam mewujudkan pendidikan islam yang terbaik. individu untuk hidup dengan baik. Dalam konteks agama islam, ambillah yang tidak meragukan dan berikan kepastian atas segala urusan. Pemikiran yang pasti harus dapat menjadi suatu tonggak kelahiran suatu bangsa yang mempertahan sikap karakter budaya saat ini.

Selanjutnya, perbaiki kualitas diri untuk dapat mengenal hal-hal yang pasti, menjadikan sebuah pengalaman sebagai guru yang terbaik. Dalam hal ini, pendidikan islam harus mampu bersaing pada pihak manapun tak terkecuali bangsa barat yang saat ini tengah menguasai banyak disiplin ilmu.

Masih ingat dengan perkembangan islam pada masa dinasti abbasiyah yang melegenda dengan kebangkitan pendidikannya. Pada masa ini pemerintahan dinasti ini mampu untuk berkembang dan bahkan mampu bersaing dengan banyak Negara di belahan eropa.Hingga pada masa itu mampu membangun sebuah perpustakaan yang menjadi banyak rujukan disiplin berbagai ilmu di dunia.

Peran pemerintah dan juga warganya patut dicontoh sebagai upaya mengendalikan pendidikan yang ramah dengan sistem yang teratur dan tertib yang berdasarkan sikap saling memenuhi kewajiban dan tanggung jawab yang ada di Indonesia demi mewujudkan kerukunan yang ideal itu sendiri.

 

 

 

 

Kesimpulan

Dalam konteks pendekatan metodologi studi dapat menjadi bahan penelitian ataupun dasar dalam sebuah penyelesaian masalah yang ada saat ini. Mulai dari sebuah kerukunan yang ada di Indonesia menjadi polemik tersendiri dan masalah yang terus ada dan tidak dapat di tahan. Keadaan dimana hal terpenting yang menjadi dasar dan akan menjadi obyek penyelasaiannya. Bukan hanya mahasiswa yang dituntut untuk lebih memahami dan menginterpretasikan dalam kehidupan sehari-hari namun juga masyarakat yang ada di Indonesia seharusnya dapat memahaminya. Meskipun hanya sebagai mata kuliah yang wajib diikuti, maka apa salah nya menjadikan hal pembelajaran yang lebih efektif dan konsisten.

 

           

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Refererensi

 

Filma Eka Santika. “pendekatan Normatif Dalam Islam,” Institut Agama Islam Negeri Metro 2018.

Ika Fatmawati Faridah. “Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan,” Maret 2013, 16.

Nazmudin. “Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Kerukunan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)” 1 (banten 2017): 52.

Rini fidiyani. “Kerukunan Umat beragama Di Indonesia : Belajar Keharmonisan Dan toleransi,” Universitas Negeri Semarang 2013.

Siti Aminah. “Gagasan Pengembangan Metode Studi Islam di Masa Depan.2016.Jurnal El-Banat.” Jurnal El-Banat 6 (surabaya 2016): 72.

Siti Zulaiha. “Pendekatan Metodologis Dan Teologis Bagi Pengembangan Dan Peningkatan Kualitas Guru MI,” t.t., 46.

 



[1]Siti Zulaiha, “Pendekatan Metodologis Dan Teologis Bagi Pengembangan Dan Peningkatan Kualitas Guru MI,” t.t., 46.

[2]Siti Aminah, “Gagasan Pengembangan Metode Studi Islam di Masa Depan.2016.Jurnal El-Banat,” Jurnal El-Banat 6 (surabaya 2016): 72.

[3]Filma Eka Santika, “pendekatan Normatif Dalam Islam,” Institut Agama Islam Negeri Metro 2018.

[4]Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam (Jakarta : 2001), hlm 54

[5]Ika Fatmawati Faridah, “Toleransi Antarumat Beragama Masyarakat Perumahan,” Maret 2013, 16.

[6]Nazmudin, “Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Kerukunan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)” 1 (banten 2017): 52.

[7]Rini fidiyani, “Kerukunan Umat beragama Di Indonesia : Belajar Keharmonisan Dan toleransi,” Universitas Negeri Semarang 2013.

Post a Comment for "Makalah Penerapan metodologi studi islam seiring perkembangan zaman"